Bandung Pisan: Kiat Kecamatan Bandung Kidul Bahagiakan Warga
- Admin
- Sep 20, 2019
- 2 min read
Updated: Sep 30, 2019

BANDUNG KIDUL, AYOBANDUNG.COM--Kecamatan Bandung Kidul merupakan salah satu wilayah selatan di Kota Bandung dengan luas lahan 600.098 hektare. Bandung Kidul sendiri dihuni 56.276 penduduk dengan empat kelurahan terdiri atas Batununggal, Wates, Mengger, dan Kujangsari. Kecamatan ini berpartisipasi penuh dalam mewujudkan 100 hari program Wali Kota Oded M. Danial. Misalnya salat berjamaah tepat waktu, Subuh dan Jumat keliling, serta silaturahmi dengan warga atau dikenal "ngabandungan".

Camat Bandung Kidul Evi Hendarin mengatakan Bandung Kidul memiliki 59 masjid di 34 RW. Dia bertekad untuk menghadiri seluruh masjid sebagai upaya pendekatan dan silaturahmi. Di saat itulah warga mampu menuangkan aspirasinya kepada camat. "Setelah salat kami gali permasalahan di warga ada apa. Kalau setiap Jumat kami pun mengadakan makan bersama warga prasejahtera atau warga miskin di kantor atau lapangan," kata Evi, Selasa (30/10/2018). Selain membangun indeks kebahagiaan warga, silaturahmi bersama warga miskin dapat menjembatani komunikasi camat dengan keluarga tersebut. Hal ini meminimalisasi kemiskinan untuk menghadirkan solusi kesejahteraan. Bandung Kidul memiliki program andalan "Kang Pisman". Setiap Jumat, pegawai harus membawa sampah anorganik ke kantor. Mereka punya buku tabungan bank sampah. "Jumat hari penimbangan, Sabtu hari pilah olah. Sampah bisa jadi sejadah, karpet, taplak meja, atau dijual," ujarnya. Bandung Kidul, kata Evi, berlokasi di hilir Sungai Citarum. Akibatnya, sampah dari hulu selalu mengalir hingga ke sini. Keberadaan sungai di beberapa daerah membuat gerah karena harus membersihkan sampah yang terbawa dari hulu. "Program Citarum Harum ini jadi membuat jaring sampah yang berada di RW. Supaya bisa mereduksi sampah ke hilir sehingga sepanjang RW bisa terjaring. Sayang jaringnya belum terpasang tiap RW, baru di Mengger, Kujangsari, dan Wates," tutur Evi.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bandung memberikan nominasi GISA alias Gerakan Indonesia Sadar Administrasi Kependudukan kepada lima kelurahan alah satunya Kelurahan Batununggal. "Warga sadar tertib administrasi kependudukan. Dari 151 kelurahan, Kelurahan Batununggal masuk lima besar dengan warga yang sadar administrasi," katanya. Selain itu, Bandung Kidul punya Kampung KB. Daerah ini menjadi percontohan untuk memahami pertahanan keluarga dan mengaplikasikan delapan fungsi keluarga. "Kita juga ada Komunitas Eco Village yang fokus pada penghijauan. Misalnya di Wates ada pembuatan ecobricks, bank sampah, dan green house," kata dia. Kader Eco Village juga terjaring 25 orang tiap kelompok. Setiap kecamatan memiliki keunggulan masing-masing untuk menghijaukan wilayahnya. Eco bricks, sebuah botol yang diisi oleh sampah disusun menjadi pagar. Sehingga bukan lagi batu bata yang dijadikan penutup melainkan ecobricks tersebut. "Di Wates punya kegiatan pembuatan ecobricks, sampah anorganik botol diisi dengan sampah plastik, istilahnya batu bata dari botol. Dipakai untuk memagari kebun warga," kata Evi. Di Kelurahan Kujangsari terdapat bank sampah. Seperti bank sampah pada umumnya, sampah diolah jadi barang jadi atau didaur ulang kembali. Kalau di Kelurahan Batununggal, terdapat taman herbal yang disebut green house. Green house di RW 09 ini menjadi unggulan lantaran seringkali mendapat kunjungan dari luar provinsi. Green house ini pun pernah menyabet juara lomba taman herbal tingkat Kota Bandung. "Kalau di Kelurahan Mengger, menjadi kawasan bebas sampah. Dalam satu kelurahan semua rumah tangga memaksimalkan pengolahan sampah organik untuk dijadikan kompos dan anorganik untuk ke bank sampah. Intinya kawasan bebas sampah ini harus meminimalisasi sampah sebaik-baiknya," katanya.
---------
Artikel ini sudah Terbit di AyoBandung.com, dengan Judul Bandung Pisan: Kiat Kecamatan Bandung Kidul Bahagiakan Warga, pada URL https://www.ayobandung.com/read/2018/10/31/39936/bandung-pisan-kiat-kecamatan-bandung-kidul-bahagiakan-warga
Penulis: Fathia Uqimul Haq Editor : Adi Ginanjar Maulana
Comments